Pantai Baron

Desa Kemadang, Kecamatan Tanjung Sari, Gunungkidul Yogyakarta

Air Terjun Sri Gethuk

Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta

Gua Pindul

Dusun Gelaran 1, Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta

Pantai Ngeden

Krambil Sawit, Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta

Gua Rancang Kencana

Bleberan, Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta

Minggu, 22 Mei 2016

Sejarah Gunungkidul


SEJARAH GUNUNGKIDUL

Adanya sebagian pelarian dari Majapahit yang kemudian menetap di Gunungkidul, diawali dari Pongangan Nglipar dan Karangmojo, maka perkembangan penduduk di Kabupaten Gunungkidul pada waktu itu cepat di dengar oleh Raja Mataram Sunan Amangkurat Amral yang berkedudukan di Kartosuro. Pada saat itu Sang Raja langsung mengutus Senopati Ki Tumenggung Prawiropekso agar membuktikan kebenaran berita tersebut. Setelah datang ke Gunungkidul, ternyata benar bahwa di Gunungkidul telah banyak dihuni orang-orang pelarian dari Majapahit, antara lain Ki Suromejo. Tumenggung Prawiropekso kemudian menasehati pada Ki Suromejo untuk meminta ijin dulu dengan Raja Mataram di Kartosura,karena daerah ini termasuk wilayah kekuasaan Raja Mataram. Namun tidak digubris, sehingga menimbulkan perselisihan. Perselisihan itu menyebabkan Ki Suromejo dan keluarganya,yaitu Ki Mintowijoyo,Ki Poncobenawi,Ki Poncosedewa (anak menantu) terbunuh, dan Ki Poncodirjo akhirnya menyerahkan diri. Oleh Pangeran Sambernyowo, Ki Poncodirjo diangkat menjadi Bupati Gunungkidul I, namun tidak lama menjabat. Dikarenakan adanya penentuan batas daerah Gunungkidul antara Sultan dan Mangkunegaran II pada tanggal 13 Mei 1831,maka Gunungkidul yang dikurangi Ngawen sebagai enclave Mangkunegaran telah menjadi daerah kabupaten. Menurut buku “PEPRENTAHAN PROJO KEJAWEN” karangan Mr.Raden Mas Suryadiningrat,berdirinya Kabupaten Gunungkidul yang telah memiliki sistem pemerintahan itu, ternyata bersamaan dengan tahun berdirinya daerah-daerah lain di wilayah Yogyakarta, yaitu setahun setelah selesainya perang Diponegoro. Perbedaan yang ada hanyalah untuk pemberian sebutan kepada para pengageng atau penguasa, seperti untuk daerah Denggung yang sekarang Sleman, kemudian daerah Kalasan serta daerah Bantul dengan sebutan Wedono Distrik,sedang untuk wilayah Sentolo dan Gunungkidul dengan sebutan Riyo. Untuk Kabupaten Gunungkidul,setelah melalui berbagai upaya yang dilakukan oelh panitia untuk melacak Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul yang dibentuk pada tahun 1984,baik yang terungkap melalui fakta sejarah,penelitian dan pengumpulan data dari tokoh masyarakat berhasil menyimpulkan bahwa hari lahir Kabupaten Gunungkidul adalah Hari Jumat Legi tanggal 27 Mei 1831 atau Tahun Jawa 15 Besar Tahun Je 1758.

  BUPATI YANG PERNAH MEMIMPIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL :
1. Mas Tumenggung Pontjodirjo
2. Raden Tumenggung Prawirosetiko
3. Raden Tumenggung Suryokusumo
4. Raden Tumenggung Tjokrokusumo
5. Raden Tumenggung Padmonegoro
6. Raden Tumenggung Danuhadiningrat
7. Raden Tumenggung Mertodiningrat
8. KRT.Yudodiningrat
9. KRT.Pringgodiningrat
10.KRT.Djojodiningrat
11.KRT.Mertodiningrat
12.KRT.Dirjodiningrat
13.KRT.Tirtodiningrat
14.KRT.Suryaningrat
15.KRT.Labaningrat
16.KRT.Brataningrat
17.KRT.Wiraningrat
18.Prawirosuwignyo
19.KRT.Djojodiningrat,BA
20.Ir.Raden Darmakun Darmokusumo
21.Drs.KRT.Sosrodiningrat
22.Ir.Soebekti Soenarto
23.KRT.Harsodingrat,BA
24.Drs.KRT.Hardjohadinegoro (Drs.Yoetikno)
25.Suharto,SH (Bupati saat ini)

Situs Sejarah :

  •  Pertapan Kembang Lampir (tempat turunnya wahyu kerajaan Mataram Islam)
  •         Pesarehan Ki Ageng Giring IV
  • Pesarehan R. Bondan Kejawan
  •  Prasasti Ngobaran
  •  Dll


Sumber : Pustaka Babad Gunungkidul


Pantai Baron



Pantai Baron

Tempat wisata pantai memang menjadi favorit bagi para pengunjung seperti pantai baron di Kabupaten Gunung Kidul contohnya. Pantai ini berlokasi di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjung Sari, Yogyakarta. Untuk sampai ke pantai ini harus menempuh jarak kira-kira 40 kilometer dari kota Yogyakarta. Anda bisa menaiki kendaraan pribadi anda untuk sampai ke objek wisata ini.Nama Pantai Baron berasal dari nama seorang bangsawan jaman dahulu yaitu Baron Skeber yang pernah mendaratkan kapalnya di pantai ini.Tempat wisataPantai Baron banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara karena terkenal akan keindahan pemandangan pantai yang disuguhkan. Selain itu, pantai ini juga terkenal dengan aneka macam masakan lautnya.
Walaupun para wisatawan yang datang diperbolehkan untuk berenang di Pantai Baron Gunung Kidul Yogyakarta, namun harus mendapat pengawasan ketat karena ombak pantai ini termasuk besar. Selain itu, para pengunjung tidak boleh asal melewati batas-batas pantai yang sudah ditentukan. Di pantai ini anda bisa menikmati sejuknya udara segar, matahari terik, dan panorama alam yang menakjubkan. Di salah satu sudut pantai ini juga terdapat muara sungai yang mempertemukan air laut dengan air tawar. Di pinggiran pantai anda juga bisa melihat kapal-kapal nelayan yang menepi karena Pantai ini juga terkenal sebagai tempat untuk para nelayan berlayar dan mencari ikan.

Foto Pantai Baron :

 








Air Terjun Sri Gethuk

 Air Terjun Sri Gethuk

    Terletak di Desa Wisata Bleberan, Air Terjun Sri Gethuk menjadi salah satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan. Untuk mencapai tempat ini Anda harus naik kendaraan melewati areal hutan kayu putih milik PERHUTANI dengan kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal bagus hingga jalan makadam. Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu putih berganti dengan ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal pemancingan yang juga berfungsi sebagai tempat parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk mencapai air terjun. Pilihan pertama yakni menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah nan hijau berhiaskan nyiur kelapa, sedangkan pilihan kedua adalah naik melawan arus Sungai Oya. Tentu saja YogYES memilih untuk naik rakit sederhana yang terbuat dari drum bekas dan papan.
     Perjalanan menuju Air Terjun Sri Gethuk pun dimulai saat mentari belum naik tinggi. Pagi itu Sungai Oya terlihat begitu hijau dan tenang, menyatu dengan keheningan tebing-tebing karst yang berdiri dengan gagah di kanan kiri sungai. Suara rakit yang melaju melawan arus sungai menyibak keheningan pagi. Sembari mengatur laju rakit, seorang pemandu menceritakan asal muasal nama Air Terjun Sri Gethuk. Berdasarkan cerita yang dipercayai masyarakat, air terjun tersebut merupakan tempat penyimpanan kethuk yang merupakan salah satu instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro. Oleh karena itu disebut dengan nama Air Terjun Sri Gethuk. Konon, pada saat-saat tertentu masyarakat Dukuh Menggoran masih sering mendengar suara gamelan mengalun dari arah air terjun.
Tak berapa lama menaiki rakit, suara gemuruh mulai terdengar. Sri Gethuk menanti di depan mata. Bebatuan yang indah di bawah air terjun membentuk undak-undakan laksana tepian kolam renang mewah, memanggil siapa saja untuk bermain di dalam air. YogYES pun turun dari rakit dan melompati bebatuan untuk sampai di bawah air terjun dan mandi di bawahnya. Kali ini rasanya seperti berada di negeri antah berantah di mana air mengalir begitu melimpah. Air mengalir di sela-sela jemari kaki, air memercik ke seluruh tubuh, air mengalir di mana-mana. Seorang kawan tiba-tiba berteriak "Ada pelangi!". Saat menengadah, selengkung bianglala nan mempesona menghiasi air terjun.

http://www.pegipegi.com/attraction/T00832/4565_T00832_tourjogjamasjo_com_wpcontent_uploads_2014_09_AirTerjun.jpg




Sumber : www.YogYES.com